Geografis

LETAK ASTRONOMI
Secara astronomis letak Kota Probolinggo berada pada 7o43’41” - 7o49’04” Lintang Selatan dan 113o10’ - 113o15’ Bujur Timur.

TOPOGRAFI
Peta Ketinggian Kota Probolinggo
Sumber: Bappeda Kota Probolinggo, Tahun 2014
Tabel Tinggi wilayah per kecamatan Kota Probolinggo
Nama Kecamatan
Tinggi Wilayah (m DPL)
Kademangan
4-36
Kanigaran
0-4
Kedopok
6-12
Mayangan
4-12
Wonoasih
4-36
Kota Probolinggo
0-36
Sumber: BPS Kota Probolinggo, Kota Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016
Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai 36 m DPL (di atas permukaan air laut). Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0-2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan yang cenderung terjadi di daerah ini. 

GEOLOGI
Peta Geologi Kota Probolinggo
Sumber: Bappeda Kota Probolinggo, Tahun 2014
Wilayah Kota Probolinggo dibentuk dari bahan induk batuan vulkanik dan zaman quarter muda (young quarternary volcanic product) dan batuan endapan (alluvium). Bahan induk tersebut terbentuk dengan fisiografi yang relatif datar. Bahan induk alluvium terdapat pada wilayah bagian utara dan tenggara, sedangkan bahan induk volcanic product terdapat pada bagian lainnya.

JENIS TANAH
Peta Jenis Tanah Kota Proolinggo
Sumber: Bappeda Kota Probolinggo, Tahun 2014
Jenis tanah di wilayah Kota Probolinggo terdiri dari Alluvial, Mediteran, dan Regosol. Jenis tanah alluvial regosol terdapat pada daerah paling utara yaitu daerah pantai. Alluvial kelabu tua pada bagian tengah ke utara. Jenis tanah yang terluas di wilayah Kota Probolinggo adalah alluvial coklat keabuan, yaitu dari bagian tengah hingga selatan kota. Jenis tanah regosol coklat terdapat sebagian kecil di bagian timur kota, sedangkan kompleks grumosol hitam dan litosol pada bagian barat daya kota. Jenis tanah aluvial (63.98%) merupakan tanah yang sangat baik untuk usaha pertanian, karena tersedia cukup mineral yang diperlukan untuk tumbuh-tumbuhan. Demikian pula jika digunakan untuk bangunan, jenis tanah ini mempunyai daya tahan yang kuat karena merupakan endapan tanah liat yang bercampur pasir halus. Jenis tanah grumosol (4.82%) sifat tanahnya mudah longsor dan memiliki drainase buruk. Dengan demikian, tentunya jenis tanah ini kurang baik guna didirikan bangunan karena selalu terancam bahaya. Jenis tanah Mediteran (31.20%) merupakan jenis tanah yang memiliki karakteristik tahan menahan.
Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman efektif tanah, tesktur tanah, drainase, dan faktor pembatasnya. Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman efektif tanah, tesktur tanah, drainase, dan faktor pembatasnya. Kedalaman tanah di wilayah Kota Probolinggo adalah lebih dari 90 cm. Tekstur tanah di Kota Probolinggo terdiri dari tekstur halus dan sedang. Tanah bertekstur halus terdapat di wilayah bagian Utara, sedangkan tanah bertekstur sedang terdapat di bagian wilayah lainnya. Luas tanah bertekstur halus ialah 3.816 Ha (67,35% dari luas wilayah), sedang tanah bertekstur sedang ialah 1.849,93 Ha (32,65% luas wilayah). Sebagian besar wilayah Kota Probolinggo berdrainase cukup baik atau tidak pernah tergenang. Drainase tergenang periodik terdapat di dekat pantai dan beberapa kawasan di daerah tengah. Areal persawahan dan tambak dimasukkan pada tanah berdrainase baik. Hanya 52,5 Ha (0.93%) tanah berdrainase tergenang periodik dan terus-menerus. Tanah tergenang periodik tersebut diakibatkan oleh keadaan pasang surut air laut. Keadaan tanah yang sebagian besar berdrainase baik, tentunya menguntungkan dalam pengembangan fisik kota.

HIDROLOGI
Peta Sumber Mata Air Kota Probolinggo
Sumber: Bappeda Kota Probolinggo, Tahun 2014
Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancor. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo tahun 2016 rata-rata panjang aliran sungai di kota ini mencapai 3,803 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Legundi dengan panjang aliran mencapai 5,439 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Kasbah dengan aliran hanya 2,037 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.

IKLIM
Peta Curah Hujan Kota Probolinggo
Sumber: Bappeda Kota Probolinggo, Tahun 2014
Pada umumnya wilayah Kota Probolinggo beriklim tropis. Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo tahun 2016 yang diambil dari 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo yaitu Triwung Kidul, Kademangan, Pakistaji, dan Probolinggo, hujan di Kota Probolinggo terjadi selama 8 bulan dengan jumlah 72 hari/tahun ditahun 2015 dan rata-rata curah hujan yang turun 1.362 mm.  Curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada bulan April, sedangkan hujan terendah terjadi pada bulan Juni. Temperatur rata-rata terendah mencapai 260C dan tertinggi mencapai 320C. Musim kering yang terjadi pada bulan Juli sampai dengan Oktober di Kota Probolinggo berpengaruh terhadap terjadinya angin kering yang bertiup cukup kencang dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan Angin Gending.

0 komentar: