Masalah

Rumusan isu-isu stretegis yang ada di Kota Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kualitas layanan dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan.
2. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
3. Iklim investasi dan daya saing daerah.
4. Perkembangan   industri, perdagangan dan   jasa serta usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
5. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
6. Reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik.
7. Modernisasi penyelenggaraan pemerintaha didukung aparatur profesional dan amanah.
8. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
9. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan.
10. Ketersediaan infrastruktur dan utilitas perkotaan sebagai kota jasa terutama dalam mengantisipasi pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga.
11. Kualitas lingkungan hidup perkotaan.
12. Pengendalian pemanfaatan ruang kota.
13. Kesejahteraan dan kesetiakawanan sosial.
14. Pengembangan pariwisata, seni dan budaya lokal.
15. Peran pemuda dan pengembangan olah raga.
Sumber: RPJPD Kota Probolinggo Tahun 2005-2025

1. Permasalahan Pendidikan
Beberapa permasalahan yang cukup mendasar di bidang pendidikan dan memerlukan perhatian dalam 5 (lima) tahun kedepan adalah : (1) Belum tuntasnya penanganan masalah anak putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah karena bekerja membantu orang tua, (2) Belum terpenuhinya standar mutu, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan,  hal ini ditunjukkan dengan masih belum terpenuhinya semua indikator standar pelayanan minimal pendidikan dasar, (3) Kualitas dan relevansi serta tatakelola pendidikan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing di masa depan, (4) Masih belum meratanya kualitas pendidikan, sehingga menyebabkan permintaan untuk masuk kesekolah yang memiliki kualitas bagus semakin tinggi, disisi lain masih terdapat sekolah yang mengalami kekurangan peserta didik, (5) Pendidikan moralitas, budi pekerti dan pendidikan karakter semakin dirasakan diperlukan pada dunia pendidikan sekarang ini. Hal ini terkait dengan mulai lunturnya pengetahuan peserta didik mengenai kearifan lokal, serta moral dan perilakunya yang cenderung menurun. (6) Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya arti pendidikan bagi keberlanjutan pembangunan, dan (7) Masih rendahnya akses masyarakat terutama masyarakat miskin kepada layanan pendidikan yang berkualitas.

2. Permasalahan Kesehatan
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Probolinggo. Meskipun demikian beberapa masalah di bidang kesehatan yang masih dihadapi dan perlu penanganan dalam jangka menengah dapat diidentifikasi sebagai berikut : (1) Pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk masyarakat miskin, penyeledikian epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesemuanya perlu disesuaikan dengan tuntutan standar pelayanan minimum bidang kesehatan, (2) Terpenuhinya rasio jumlah penduduk dengan ketersediaan unit pelayanan kesehatan yang berkualitas, (3) Belum terpenuhinya tenaga medis, para medis dan peralatan medis yang sesuai dengan Standart Rumah Sakit Tipe B sehingga sulit dalam pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkualitas, (4) Belum terpenuhinya ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang dipersyaratkan bagi terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas.


3. Permasalahan Infrastruktur dan Tata Ruang
Permasalahan infrastruktur dan tata ruang kota terkait dengan laju perubahan penggunaan lahan, sistem drainase perkotaan, sistem transportasi, bangunan rumah layak huni dan sistem pengelolaan prasarana lingkungan, yang secara terinci permasalahannya dapat dielaborasi sebagai berikut :
a. Terjadinya konversi lahan dari lahan non terbangun (kebanyakan lahan pertanian) menjadi lahan terbangun. Dikarenakan permasalahan laju perubahan penggunaan lahan yang tinggi terutama disebabkan tingkat pemanfaatan lahan kota relatif tinggi seiring bertambahnya jumlah penduduk, sedangkan luas lahan kota relatif terbatas.
b. Masih terdapatnya genangan di beberapa titik lokasi di Kota Probolinggo terutama pada saat curah hujan tinggi. Hal ini perlu perencanaan sistem drainase yang baik dan memadai sesuai kondisi eksisting wilayah.
c. Aksesibilitas atau keterjangkauan ke beberapa tempat masih kurang, dilihat dari mobilitas peduduk, barang dan jasa yang masih bermasalah seperti waktu tempuh yang lama atau kemacetan lalu lintas, kondisi jalan yang rusak, daya tampung jalan yang tidak seimbang dengan volume kendaraan yang lewat dan ditambah dengan tingkat kesadaran masyarakat di Kota Probolinggo yang kurang akan tertib berlalu lintas. Dan  sekarang adanya pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga untuk melengkapi infrastruktur pendukung dan penunjangnya memerlukan pengawasan dan perhatian khusus agar sesuai rencana.
d. Penyediaan  fasilitas pelayanan umum di Kota Probolinggo yang masih kurang dalam hal peyediaan dan pengelolaannya seperti fasilitas kesehatan yang ada serta jaringan air bersih yang belum terlayani dengan baik dan tercukupi dari segi jumlah dan kualitas.


4. Permasalahan Perumahan Rakyat
Permasalahan pokok yang dihadapi pembangunan kawasan permukiman perkotaan di Kota Probolinggo adalah : (1) Adanya kawasan permukiman yang belum tertata dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana standar yang dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di permukiman tersebut, (2) Diperlukannya perbaikan sarana dan prasarana dasar permukiman  secara  berkelanjutan  guna  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat, (3) Masih adanya kawasan permukiman yang kurang layak huni khususnya dari aspek akses air bersih dan sistem sanitasi seperti permukiman kumuh di beberapa titik daerah di Kota Probolinggo, (4) Penyediaan dan peningkatan kualitas rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.



5. Permasalahan Lingkungan Hidup
Beberapa masalah yang perlu mendapatkan perhatian dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup wilayah perkotaan di Kota Probolinggo adalah berkaitan dengan masalah pencemaran udara, pencemaran air tanah dan permasalahan sampah.
a. Pencemaran udara meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk kota yang diikuti dengan peningkatan aktivitasnya seperti peningkatan jumlah mobilitas penduduk yang berkaitan dengan penggunaan kendaraan pribadi.
b. Pencemaran air permukaan terjadi karena perilaku atau kebiasaan warga seperti membuang sampah ke sembarang tempat atau mengalirkan limbah hasil pengelolaan industri ke sungai yang menyebabkan penurunan kualitas air tanah.
c. Pencemaran air tanah yang terjadi mengakibatkan sumur-sumur penduduk menjadi tidak layak untuk dijadikan air minum karena rawan tercemar bakteri E-coli. Hal ini terjadi karena jarak sumur dengan septictank tidak sesuai ketentuan yang dianjurkan.
d. Penanganan sampah yang kurang baik seperti jumlah tempat sampah atau tempat pengelolaan sampah terpadu yang masih minim yang tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat. Pengaruh dari permasalahan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas lingkungan masyarakat karena sampah yang tidak dikelola dengan baik menjadi sumber penyakit.


6. Permasalahan Ekonomi
Permasalahan yang dihadapi di bidang ekonomi terkait dengan masalah ketenagakerjaan, koperasi dan UMKM, penanaman modal, industri, perdagangan dan jasa, perikanan dan kalautan, pertanian dan ketahanan pangan, yang secara spesifik masing-masing permasalahannya dapat dielaborasi sebagai berikut :
a. Tingginya angka pengangguran terbuka yang disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnya ketrampilan dan keahlian akibat pendidikan yang kurang, dan rendahnya jiwa kewirausahaan.
b. Masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi adalah masalah permodalan, pemasaran dan manajemen. Modal yang dibutuhkan masyarakat untuk mendirikan usaha tidak cukup dan susah didapatkan seperti syarat peminjaman modal yang dipersulit. Pemasaran yang kurang optimal karena daerah pemasaran yang dapat dijangkau sempit akibat kurangnya koneksi dengan pengusaha lain.
c. Masalah yang dihadapi dibidang perdagangan adalah masih belum kuatnya daya saing produk lokal dipasar nasional dan internasional, terutama dalam menghadapi produk-produk berbiaya rendah. Produk lokal saja di daerah produksinya dan Indonesia sendiri masih dihargai atau dibeli dengan biaya murah.
d. Masalah yang dihadapi bidang perindustrian, baik industri kecil, menengah maupun industri kreatif, secara umum adalah kuantitas dan kualitas sumber daya manusia pelaku usaha industri yang masih kurang memadai, penciptaan iklim yang kondusif bagi berkembangnya sektor industri yang belum optimal, apresiasi terhadap insan industri khususnya industri kreatif yang masih kurang, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang belum optimal dan perlunya dorongan peran lembaga pembiayaan yang mendukung pengembangan industri secara optimal.
e. Belum optimalnya upaya pemanfaatan sumber daya potensial yang ada melalui kegiatan pengembangan, pengawasan atau pengendalian dan promosi investasi.
f. Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Di Kota Probolinggo ada beberapa bahan pangan yang harganya sulit dijangkau oleh penduduk miskin sehingga kebutuhan asupan dan gizi masih minim dan seadanya.
g. Permasalahan mengenai pembangunan pertanian antara lain adalah penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian. Dari segi kualitas, faktanya lahan pertanian terus mengalami degradasi yang luar biasa, dari sisi kesuburannya akibat dari pemakaian pupuk anorganik. Sementara itu, dari sisi kuantitasnya konfeksi lahan di daerah kita yang memiliki kultur dimana orang tua akan memberikan pembagian lahan kepada anaknya turun temurun, sehingga terus terjadi penciutan luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan bangunan dan industri.
Sumber: RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2014-2019

0 komentar: